Meski sedang terbaring di rumah sakit karena cedera tulang selangka, pembalap MotoGP asal Italia, Andrea Dovizioso, belum bisa mengusir sosok Marco Simoncelli dari benaknya.
Tak satupun pembalap serta seluruh pecinta MotoGP mampu melupakan kejadian tragis di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 23 Oktober 2011. Kecelakaan maut yang melibatkan Valentino Rossi dan Colin Edwards itu hingga merenggut nyawa Simoncelli.
Berbagai cara dilakukan insane MotoGP guna mengenang kiprah pembalap San Carlo Honda Gresini tersebut. Pembalap Yamaha Tech 3, Andrea Dovizioso, memilih tato yang disematkan di lengan kirinya untuk mengenang pembalap yang dijuluki Super Sic itu.
“Setelah apa yang terjadi, saya gambarkan kenangan untuk Sic dalam sebuah tato Polinesia, dengan dewa matahari (simbol kehidupan), burung cikalang (simbol takdir) dan seekor tokek," ujar Dovi.
Mantan pembalap Repsol Honda tersebut juga menuturkan sederet kalimat dalam bahasa Italia pada tatonya: "Saya adalah penguasa takdir saya, tapi hanya takdir yang tahu akhir perjalanan saya".
Selain itu, Dovi juga mengunggah foto dirinya usai menjalani perawatan lantaran mengalami patah tulang selangka kanan saat beraksi di ajang motorcross. Dalam gambar yang terlihat di sebuah ruangan rumah sakit tersebut, tangan kanan serta tubuh pembalap 25 tahun itu penuh dengan balutan.
Sebelum bersaing di pentas MotoGP, Dovi dan Simoncelli menapaki karir sejak belia di ajang mini-bike. Dovi meraih gelar juara dunia di kelas 125 cc pada musim 2004, sedangkan Simoncelli merengkuh gelar juara di kelas 250 cc pada 2008.
Tak satupun pembalap serta seluruh pecinta MotoGP mampu melupakan kejadian tragis di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 23 Oktober 2011. Kecelakaan maut yang melibatkan Valentino Rossi dan Colin Edwards itu hingga merenggut nyawa Simoncelli.
Berbagai cara dilakukan insane MotoGP guna mengenang kiprah pembalap San Carlo Honda Gresini tersebut. Pembalap Yamaha Tech 3, Andrea Dovizioso, memilih tato yang disematkan di lengan kirinya untuk mengenang pembalap yang dijuluki Super Sic itu.
“Setelah apa yang terjadi, saya gambarkan kenangan untuk Sic dalam sebuah tato Polinesia, dengan dewa matahari (simbol kehidupan), burung cikalang (simbol takdir) dan seekor tokek," ujar Dovi.
Mantan pembalap Repsol Honda tersebut juga menuturkan sederet kalimat dalam bahasa Italia pada tatonya: "Saya adalah penguasa takdir saya, tapi hanya takdir yang tahu akhir perjalanan saya".
Selain itu, Dovi juga mengunggah foto dirinya usai menjalani perawatan lantaran mengalami patah tulang selangka kanan saat beraksi di ajang motorcross. Dalam gambar yang terlihat di sebuah ruangan rumah sakit tersebut, tangan kanan serta tubuh pembalap 25 tahun itu penuh dengan balutan.
Sebelum bersaing di pentas MotoGP, Dovi dan Simoncelli menapaki karir sejak belia di ajang mini-bike. Dovi meraih gelar juara dunia di kelas 125 cc pada musim 2004, sedangkan Simoncelli merengkuh gelar juara di kelas 250 cc pada 2008.
Post a Comment